Suruh Anak Mengemis di Jalanan Seorang Ibu Diamankan Dinsos Pekanbaru Rabu, 06/08/2025 | 16:30
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru mengamankan seorang ibu rumah tangga yang diduga melakukan ekploitasi terhadap anak, usai viral sebuah video yang memperlihatkan aksinya saat menyuruh sang anak untuk meminta-minta di jalanan.
Menurut Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, Idrus, pihaknya langsung melakukan penelusuran terkait video yang beredar dan mencari yang bersangkutan. "Kami sudah amankan sang ibu yang viral kemarin. Tim langsung mencari yang bersangkutan setelah dapat kabar tersebut," kata Idrus, Rabu (6/8/2025).
Berdasarkan informasi yang didapat Dinsos, sang ibu dan anaknya tersebut merupakan warga Kubang Raya, Kabupaten Kampar dan si anak masih sekolah.
"Cuma si ibu tidak mau memberitahu alamat rumahnya, dan di mana sekolah anaknya. Anaknya sekolah, jadi aksi eksploitasi anak dengan disuruh meminta minta dilakukan setelah anaknya sekolah, di siang hari," terang Idrus.
Idrus mengatakan bahwa pihaknya selanjutnya menyerahkan keduanya ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru untuk ditindaklanjuti dan pembinaan lebih lanjut. "Kita berharap kejadian ini tak lagi terulang. Jangan sampai ada lagi orangtua yang mempekerjakan anaknya apalagi sampai meminta-minta di jalan," katanya.
Sebelumnya beredar viral di media sosial, video yang memperlihatkan dugaan eksploitasi anak dan kembali menuai keprihatinan publik. Dalam video tersebut, terlihat seorang anak kecil yang diduga disuruh meminta-minta oleh orang tuanya di pertigaan Simpang Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru.
Idrus menegaskan praktik eksploitasi anak, dalam bentuk apa pun, tidak dapat dibenarkan dan tidak boleh terus dibiarkan terjadi di Kota Pekanbaru. "Eksploitasi anak itu jelas tidak boleh. Kami terus melakukan sosialisasi dan penindakan secara rutin," tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jalan, untuk tidak memberikan uang atau barang di persimpangan lampu merah karena hal tersebut justru dapat memicu munculnya kembali praktik-praktik serupa.**/ian