Australia Dilanda Banjir Terparah, 18.000 Warga Mengungsi Senin, 22/03/2021 | 17:30
AUSTRALIA - Banjir terparah dalam 100 tahun terakhir melanda Tenggara Australia hari ini, Senin (22/3/2021), menyebabkan 18.000 orang mengungsi dan ratusan sekolah ditutup. Tetapi tidak ada korban jiwa.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kepada parlemen, 35 komunitas di utara Negara Bagian New South Wales telah diisolasi. Layanan darurat juga telah melakukan lebih dari 700 penyelamatan banjir.
“Kami bersyukur tidak ada nyawa yang hilang sejauh ini. Tetapi banyak bangunan yang terdampak, begitu pun jalan dan pohon-pohon besar, semuanya berisiko, seperti halnya kabel listrik yang dikhawatirkan jatuh,” kata Morrison, dikutip Gulf Today, Senin (22/3/2021).
Delapan juta penduduk telah diperintahkan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu. Mereka diimbau cukup bekerja dari rumah jika memungkinkan, karena beberapa daerah yang terkena banjir masih diguyur curah hujan sangat tinggi.
Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian mengatakan, hingga kini 38 kawasan di negara bagian itu telah dinyatakan sebagai daerah bencana alam. Sebanyak 40 peringatan banjir dan 20 perintah evakuasi telah dikeluarkan di sepanjang kawasan Mid North Coast dan di barat Sydney.
"Negara bagian kami mengalami kondisi cuaca ekstrem secara berurutan di tengah pandemi. Ini adalah momen yang menantang bagi New South Wales,” kata Berejiklian.
Rumah-rumah terendam sementara beberapa komunitas kehilangan aliran listrik. Hujan deras diperkirakan akan tetap menjadi risiko serius hingga Selasa di kawasan Mid North Coast, tempat masyarakat menghadapi kondisi banjir terburuk**