Hikmah Makna Dibalik Penyembelihan Hewan Kurban, Terciptanya Hati yang Penuh Ketakwaan Rabu, 14/05/2025 | 17:10
Kewan Kurban
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Penyembelihan hewan kurban bukan tujuan utama dalam ibadah kurban, karena Allah tidak membutuhkan daging dan cipratan darah hewan yang dikurbankan. Yang Allah kehendaki setelah, seseorang berkurban untuk terciptanya hati yang penuh ketakwaan kepada-Nya. Ini akan berimbas pada seluruh aspek kehidupan si shahibul qurban.
badah kurban adalah cara agar manusia semakin lebih dekat kepada Allah SWT dan dekat terhadap sesamanya dalam aspek kehidupan. Dalam sejarah, pernah terjadi pengorbanan dengan anak manusia, terjadi di Mesir dan Sudan sebagaimana diriwayatkan sejarawan.
Peristiwa "penyembelihan" Nabi Ismail sebagai bentuk upaya menghentikan pengorbanan dengan manusia. Sebaliknya, Allah mengganti kebiasaan ini dengan sesuatu yang bernuansa sosial, yaitu kambing atau hewan ternak lainnya--yang dagingnya lalu dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Hadirnya Islam tidak merombak adat kebiasaan yang buruk dengan frontal. Melainkan mengganti tradisi tersebut dengan yang lebih bermakna dalam kehidupan. Bukankah dahulu bayi yang dilahirkan rambutnya diolesi darah hewan yang dipersembahkan kepada berhala, lalu oleh Nabi diganti dengan minyak Za'faran yang berwarna merah dan wangi?
Islam menghendaki agar ibadah yang berdimensi spiritual bisa melahirkan rasa sosial. Seperti ibadah shalat yang harus melahirkan semangat amar makruf nahi munkar. Puasa harus melahirkan rasa empati terhadap yang miskin. Shalat dan zakat adalah dua kosa kata yang selalu bergandeng bersama, tak bisa dipisahkan.
Makna tersirat dalam berkurban bagi umat Islam adalah bentuk ketaatan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, serta sebagai wujud pengorbanan harta untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Ibadah kurban juga mengandung pesan moral tentang keikhlasan, berbagi dengan sesama, dan meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Melalui kurban, seorang Muslim dapat mengekspresikan ketaatan, kesadaran akan berbagi, rasa syukur, pembersihan diri, dan, yang terpenting, mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berkurban memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam, yaitu:
1. Ketaatan dan Syukur: Berkurban adalah bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya, baik berupa harta, kesehatan, maupun keimanan.
2. Pengorbanan Harta: Berkurban adalah pengorbanan sebagian harta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pengorbanan ini menunjukkan keikhlasan dan kesungguhan hati dalam beribadah.
3. Menyucikan Harta: Berkurban dapat menyucikan harta dan menjauhkan dari rasa iri dengki dan sifat-sifat buruk lainnya.
4. Berbagi dengan Sesama: Daging hewan kurban dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa, sehingga berkurban menjadi wujud kepedulian terhadap sesama.
5. Pesan Moral: Ibadah kurban mengandung pesan moral untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yaitu kesiapan mengorbankan yang paling dicintai demi ketaatan kepada Allah.
6. Menghindari Sifat Buruk: Berkurban dapat menjadi sarana untuk menguji keikhlasan hati dan menyingkirkan sifat-sifat buruk seperti rakus dan tamak.
8. Menjadi Penolong di Akhirat: Hewan kurban akan menjadi saksi dan sarana penolong di hari akhirat, serta menjadi kendaraan di jembatan shiratal mustaqim.**/xie/int