Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 3.000 Orang Hingga Rabu Kemaren Kamis, 03/04/2025 | 16:55
Gedung tu ih akibat gempa Myanmar
BNEWS - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi bermagnitudo 7,7 di Myanmar Jumat (28/3/2025), tercatat sudah 3.000 orang hingga Rabu (2/4/2025). Sementara ratusan orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Upaya pencarian para korban yang juga melibatkan tim SAR dari banyak negara terkendala karena cuaca hujan.
Sementara Otoritas meteorologi Myanmar menyatakan hujan diperkirakan akan turun hingga 6 sampai 11 April, mengguyur lokasi-lokasi paling parah terdampak gempa, seperti Mandalay, Sagaing, dan Ibu Kota Naypyidaw.
"Hujan terus turun dan masih banyak yang tertimbun. Di Mandalay, khususnya, jika hujan mulai turun, orang-orang yang tertimbun bisa tenggelam meski mereka sebenarnya masih hidup," kata seorang relawan SAR, kepada Reuters, Kamis (3/4/2025).
Stasiun televisi Myanmar melaporkan, meski negaranya porak-poranda, pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing hari ini terbang ke Thailand untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi.
Ini adalah kunjungan luar negeri seorang pemimpin dan meninggalkan negaranya saat kondisi sedang parah.
Jenderal Min Aung Hlaing juga memberlakukan gencatan senjata sepihak dengan para pemberontak pada Rabu kemarin, berlaku selama 20 hari. Tujuannya agar perhatian pemerintahan militer fokus dalam mendukung penanganan pasca-gempa.
Aliansi yang terdiri atas beberapa kelompok pemberontak besar sudah lebih dulu mengumumkan gencatan senjata pada 1 April untuk membantu upaya kemanusiaan.**/xie