Sedikitnya Lima Demonstran Myanmar Kembali Tewas oleh Kekerasan Militer Minggu, 14/03/2021 | 17:27
YANGON - Pasukan keamanan kembali menembaki pengunjuk rasa di Myanmar pada hari ini, Minggu (14/3/2021). Sedikitnya 5 orang dikabarkan tewas. Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), tercatat sudah 80 orang tewas karena kekerasan militer.
Dilansir Reuters, Minggu (14/3/2021) dalam video yang dimuat di situs media lokal, terlihat pengunjuk rasa memegang perisai buatan dan mengenakan helm saat mereka menghadapi pasukan keamanan di distrik kota Hlaing Tharyar.
Seorang pria ditembak dan dibunuh di kota Bago, dekat Yango. Kachin Wave mengatakan seorang pengunjuk rasa lainnya tewas di kota Hpakant, di daerah pertambangan batu giok di timur laut Myanmar. Diketahui kota Monywa di Myanmar menyatakan telah membentuk pemerintah daerah dan kepolisiannya sendiri.
Di ibu kota perdagangan Yangon, ratusan orang berdemonstrasi di berbagai bagian kota setelah memasang barikade kawat berduri dan karung pasir untuk memblokir pasukan keamanan.
Di lokasi lainnya, orang-orang melakukan protes sambil duduk di bawah lembaran terpal yang dipasang untuk melindungi mereka dari terik matahari tengah hari.
"Kami membutuhkan keadilan," teriak mereka, dikutip dari detik.com.
Seorang saksi mata mengatakan pasukan keamanan meluncurkan peluru, gas air mata dan kemudian menembaki pengunjuk rasa di distrik kota Hlaing Tharyar.
Sementara itu, dalam siaran berita malam MRTV, media yang dikelola Junta, menyebut para pengunjuk rasa sebagai "penjahat" tetapi tidak merinci lebih lanjut maksud sebutan tersebut.**