PBNU Tegur Masyarakat yang Sebut Covid-19 Konspirasi Senin, 13/07/2020 | 17:12
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan kepada masyarakat bahwa Covid-19 bukan kebohongan semata atau konspirasi. Ia meminta masyarakat tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan.
"Selama masih ada Covid-19 maka kita harus disiplin, hati-hati dan waspada. Covid-19 ini betul-betul nyata, bukan konspirasi ataupun bohong-bohongan," katanya, Senin (13/7/2020).
Selama ini memang banyak beredar di masyarakat mengenai teori konspirasi terkait Covid-19 yang muncul di berbagai media sosial dan pemberitaan. Dikatakan bahwa Covid-19 adalah sebuah virus yang sengaja diciptakan oleh golongan tertentu seperti elite global.
Penganut teori tersebut meyakini Covid-19 merupakan salah satu alat kontrol agar golongan penguasa tertentu tetap berada di puncak piramida ekonomi dan politik dunia.
Teori konspirasi yang paling santer terdengar ialah bahwa Covid-19 merupakan senjata biologis yang sengaja diciptakan dan disebar dari sebuah laboratorium di China dengan tujuan menyerang negara lain.
Tak hanya itu, teori konspirasi yang lain bahkan menyebut Covid-19 merupakan cara komunis, yahudi dan nasrani untuk menghancurkan islam. Salah satu faktor penyebab munculnya teori tersebut ialah aturan menjaga jarak satu sama lain (physichal distancing) yang dianggap menghancurkan tali silaturahmi dan cara beribadah umat Islam seperti solat berjamaah.
Walaupun segala teori ini sudah dibantah keras oleh berbagai ahli dan ilmuwan karena hasil penelitian membuktikan Covid-19 ditularkan secara alami dari hewan kelelawar, tak sedikit masyarakat yang mempercayai teori-teori konspirasi tersebut sehingga lalai dalam menjaga kesehatan.
Said menegaskan pandangan soal teori konspirasi tersebut salah, jangan dipercaya dan harus dikesampingkan. Said meminta masyarakat patuh mengikuti protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Wajib hukumnya mengikuti protokol kesehatan, jangan sampai kita mencelakai diri kita dan orang lain," tegasnya, dilansir dari CNN Indonesia.**